Ketika Kebaikan Kecil Menular (video + real story) Kamu tahu apa itu penyakit menular? Pasti tahu ya bahwa penyakit menular de...

Ketika Kebaikan Kecil Menular (video + real story)


Kamu tahu apa itu penyakit menular? Pasti tahu ya bahwa penyakit menular dengan mudahnya hinggap ke orang lain. Nah, sama halnya dengan penyakit tersebut, ternyata kebaikan pun akan cepat menular. Nggak percaya? Berikut satu video ilustrasi dan satu kisah nyata yang akan membuktikannya.
Video Kebaikan Kecil pun Menular
Satu video kampanye kebaikan ‘Life Vest’ berikut ini begitu menggugah. Digambarkan mulai dari kebaikan seorang pria yang menolong anak yang terjatuh dari skateboardnya. Lalu, sang anak berlanjut menolong nenek menyeberangi jalan. Kebaikan terus menular, saat sang nenek melihat wanita yang kehabisan koin. Sang nenek pun memberinya uang koin. Kebaikan berlanjut dalam banyak adegan. Di akhir video, akhirnya kebaikan kembali kepada pria pertama yang menolong anak kecil. Inspiring, pantas jika video dengan backsound lagu Adele ‘One and Only’ ini memiliki tagline ‘Because kindness keeps the world afloat ‘

Kisah Nyata yang Inspiratif ‘Kebaikan Menular dalam Angkot itu’
Sore itu saya naik angkutan kota (angkot) menuju Terminal Baranangsiang, Bogor. Pengemudi angkot itu masih muda. Di dalam angkot duduk tujuh penumpang, termasuk saya. Telihat masih tersisa lima kursi kosong. Di tengah perjalanan, banyak angkot saling menyalip untuk berebut penumpang.
Seketika ada pemandangan aneh. Di depan angkot yang kami tumpangi, ada seorang ibu dengan tiga orang anak usia remaja berdiri di tepi jalan. Tiap kali ada angkot yang berhenti di hadapannya, dari kejauhan kami busa melihat si ibu bicara kepada sopir angkot, lalu angkot itu melaju kembali tanpa mengangkut mereka. Ada apa gerangan? Kejadian tersebut sempat terulang beberapa kali.
Ketika angkot yang kami tumpangi berhenti tepat di depannya,
si ibu bertanya: “Dik, lewat terminal bus, tidak?”
sopir menjawab “Ya.”
Herannya si ibu tidak segera naik.
Ia berkata “Tapi saya dan ketiga anak saya tidak punya ongkos.”
Sambil tersenyum, sopir itu menjawab “Nggak apa-apa Bu, naik saja.”
Sesaat terlihat  si Ibu ragu-ragu,
sopir mengulangi perkataannya “Ayo Bu, naik saja, Nggak apa-apa.”
Saya terpesona dengan kebaikan Sopir angkot yang masih muda itu. Di saat angkot lain saling berlomba untuk mencari penumpang, Sopir muda itu malahan merelakan empat kursi penumpangnya secara gratis kepada si ibu dan anak-anaknya.
Ketika sampai di terminal bus, ibu dan ketiga anaknya turun. Si Ibu mengucapkan terima kasih kepada Sopir. Di belakang si ibu, seorang penumpang pria turun lalu membayar dengan uang Rp.20 ribu. Ketika sopir hendak memberikan uang kembalian (ongkos angkot hanya Rp 4.000,-), pria ini itu berkata bahwa uang itu untuk ongkos dirinya dan keempat penumpang tadi.
“Terus jadi orang baik ya, Dik ” kata pria tersebut kepada sopir angkot muda itu
Sore itu saya benar-benar dibuat kagum dengan kebaikan-kebaikan kecil tersebut. Seorang Ibu ‘kurang mampu’ yang jujur, seorang Sopir yang baik hati dan seorang penumpang yang budiman. Mereka saling mendukung untuk kebaikan. Andai separuh dari bangsa kita seperti mereka, niscaya dunia akan tersenyum melihat kebaikan-kebaikan kita.

0 komentar: