Ketika Kebaikan Kecil Menular (video + real story)
Video Kebaikan Kecil pun Menular
Satu video kampanye kebaikan ‘Life Vest’ berikut ini begitu
menggugah. Digambarkan mulai dari kebaikan seorang pria yang menolong anak yang
terjatuh dari skateboardnya. Lalu, sang anak berlanjut menolong nenek menyeberangi
jalan. Kebaikan terus menular, saat sang nenek melihat wanita yang kehabisan
koin. Sang nenek pun memberinya uang koin. Kebaikan berlanjut
dalam banyak adegan. Di akhir video, akhirnya kebaikan kembali kepada pria
pertama yang menolong anak kecil. Inspiring, pantas jika video dengan backsound
lagu Adele ‘One and Only’ ini memiliki tagline ‘Because kindness keeps the
world afloat ‘
Kisah Nyata yang Inspiratif ‘Kebaikan Menular dalam Angkot
itu’
Sore itu saya naik angkutan kota (angkot) menuju Terminal
Baranangsiang, Bogor. Pengemudi angkot itu masih muda. Di dalam angkot duduk
tujuh penumpang, termasuk saya. Telihat masih tersisa lima kursi kosong. Di
tengah perjalanan, banyak angkot saling menyalip untuk berebut penumpang.
Seketika ada pemandangan aneh. Di depan angkot yang kami
tumpangi, ada seorang ibu dengan tiga orang anak usia remaja berdiri di tepi
jalan. Tiap kali ada angkot yang berhenti di hadapannya, dari kejauhan kami busa
melihat si ibu bicara kepada sopir angkot, lalu angkot itu melaju kembali tanpa
mengangkut mereka. Ada apa gerangan? Kejadian tersebut sempat terulang beberapa
kali.
Ketika angkot yang kami tumpangi berhenti tepat di depannya,
si ibu bertanya: “Dik, lewat terminal bus, tidak?”sopir menjawab “Ya.”Herannya si ibu tidak segera naik.Ia berkata “Tapi saya dan ketiga anak saya tidak punya ongkos.”Sambil tersenyum, sopir itu menjawab “Nggak apa-apa Bu, naik saja.”
Sesaat terlihat si
Ibu ragu-ragu,
sopir mengulangi perkataannya “Ayo Bu, naik saja, Nggak apa-apa.”
Saya terpesona dengan kebaikan Sopir angkot yang masih muda
itu. Di saat angkot lain saling berlomba untuk mencari penumpang, Sopir muda
itu malahan merelakan empat kursi penumpangnya secara gratis kepada si ibu dan
anak-anaknya.
Ketika sampai di terminal bus, ibu dan ketiga anaknya turun.
Si Ibu mengucapkan terima kasih kepada Sopir. Di belakang si ibu, seorang
penumpang pria turun lalu membayar dengan uang Rp.20 ribu. Ketika sopir hendak
memberikan uang kembalian (ongkos angkot hanya Rp 4.000,-), pria ini itu berkata
bahwa uang itu untuk ongkos dirinya dan keempat penumpang tadi.
“Terus jadi orang baik ya, Dik ” kata pria tersebut kepada sopir angkot muda itu
Sore itu saya benar-benar dibuat kagum dengan kebaikan-kebaikan
kecil tersebut. Seorang Ibu ‘kurang mampu’ yang jujur, seorang Sopir yang baik
hati dan seorang penumpang yang budiman. Mereka saling mendukung untuk
kebaikan. Andai separuh dari bangsa kita seperti mereka, niscaya dunia akan
tersenyum melihat kebaikan-kebaikan kita.
0 komentar: