Sejarah “Kota Tua” Jakarta
2 august 2012 at 19:55 pm
Telusurindonesia – Tak cukup sehari
menyelusuri sisa-sisa Kampung Tua di Jakarta Kota. Di sana di bekas
pembantaian masal terdapat satu meja sembahyang. Ada delapan Teko Teh di
bekas rumah tua milik saudagar Cina. Glodok yang sekarang menjadi
wilayah bisnis ternyata dulu merupakan ruang isolasi warga Cina. Upaya
Museum Sejarah Jakarta menjadi pusat informasi sejarah perkembangan kota
dan budaya masyarakat Jakarta sulit direalisir.
Terlebih bila menyangkut masa prasejarah
masa kini dalam bentuk yang edukatif dan rekreatif, agak kerepotan.
Betapa tidak, Jakarta sebagai ibukota Republik Indonesia memiliki
sejarah yang sangat panjang. Betapa pun usaha maksimal telah diupayakan
oleh Museum Sejarah Jakarta untuk mengumpulkan informasi tentang sejarah
Jakarta, namun ada saja bagian dari sejarah Jakarta yang belum dapat
ditampilkan serta diinformasikan secara maksimal kepada pengunjung
museum.
Sejarah kota Jakarta diperkirakan dimulai
sekitar 3500 SM, diawali dengan terbentuknya pemukiman sejarah di
sepanjang daerah aliran sungai Ciliwung. Seiring dengan perjalanan
sejarah, maka berbagai kampung tumbuh di sepanjang aliran sungai itu.
Kampung-kampung ini ada yang bertahan sampai sekarang yang di sebut
Kampung Tua. Diantaranya adalah Kampung Bandan, Kampung Orang Cina
(Pecinan), Kampung Luar Batang, Kampung Pekojan, Kampung Angke, Kampung
Kebon Jeruk dan masih banyak lagi.
Kampung-kampung ini telah banyak
mengalami perubahan karena termakan waktu, kendati letak dan sisanya
masih bisa disaksikan di era pembangunan. Keberadaan kampung tua dan
bangunan-bangunan bersejarah yang terletak di kampung-kampung tersebut
justru merupakan kelebihan yang dimiliki kota Jakarta. Walaupun Jakarta
tidak memiliki keindahan alamiah. Semisal Hongkong dengan peak-nya atau
lalu lalang kapal di pelabuhan, atau istana-istana berlapis emas di
Bangkok. Selain juga tidak memiliki daerah hijau di sekitar waduk-waduk
air bersih di tengah-tengah kota seperti di Singapura.
Tetapi Jakarta memiliki kampung-kampung tua beserta bangunan-bangunan tua yang ada di wilayah tersebut. Merupakan aset bernilai tinggi di wilayah Jakarta Kota. Museum Sejarah Jakarta (MSJ) berusaha menginformasikan sejarah kota Jakarta secara lengkap. Termasuk keberadaan kampung-kampung tua bersejarah ini. Namun karena keterbatasan ruang pamer dan koleksi yang dimiliki, maka sejak tahun 2002 MSJ mengadakan terobosan dengan mengajak masyarakat langsung berkunjung ke kampung-kampung tua tersebut. Kebetulan sebagian dari kampung-kampung tua itu terletak di Kawasan Kota Tua di sekitar MSJ.
Tetapi Jakarta memiliki kampung-kampung tua beserta bangunan-bangunan tua yang ada di wilayah tersebut. Merupakan aset bernilai tinggi di wilayah Jakarta Kota. Museum Sejarah Jakarta (MSJ) berusaha menginformasikan sejarah kota Jakarta secara lengkap. Termasuk keberadaan kampung-kampung tua bersejarah ini. Namun karena keterbatasan ruang pamer dan koleksi yang dimiliki, maka sejak tahun 2002 MSJ mengadakan terobosan dengan mengajak masyarakat langsung berkunjung ke kampung-kampung tua tersebut. Kebetulan sebagian dari kampung-kampung tua itu terletak di Kawasan Kota Tua di sekitar MSJ.
Kegiatan yang pada awalnya disebut Wisata
Kampung Tua, dan kini dinamakan Kunjungan Kampung-Kampung Bersejarah
ini, sengaja dirancang untuk dapat dinikmati oleh untuk semua lapisan
masyarakat lokal maupun mancanegara. Wisata dilakukan dengan berjalan
kaki, agar peserta dapat langsung merasakan denyut kehidupan di
kampung-kampung tua tersebut sambil menikmati keindahan arsitektur dari
bangunan-bangunan bersejarah yang terdapat didalamnya.
0 komentar: