Belajar dari Pembalap Religius
Sebuah tabloid kaum hawa teronggok di meja kantor. Seorang rekan ibu-ibu mempromosikan satu artikel di dalamnya.
"Mas Banna, baca deh wawancara seorang pembalap di halaman tengah. Religus banget. Cocok tuh masuk blog sampeyan." Penasaran se-religius apa sih doi?
Ternyata pembalap muda yang dimaksud adalah Rio Haryanto yang sekarang
membalap di ajang GP3 Series. Pemuda kelahiran kota Solo 19 tahun lalu
menceritakan sisi religiusnya.
1. Berdoa senantiasa Rio panjatkan di sirkuit manapun sebelum melakukan
start. Mungkin ini lumrah dilakukan oleh para pekerja di bidang apapun.
Tapi kenyataannya, masih banyak yang lupa berdoa saat memulai
aktivitasnya di pagi hari. Apakah itu doa keluar rumah maupun sekedar
'bismillah' ketika hendak menyalakan komputer kantor.
2. Kebiasaan unik yang lainnya adalah, Rio biasa menempel ayat kursi di bagian dalam samping mobil.
"Dengan itu, aku bisa lebih tenang, percaya diri dan fokus. Karena saat aku menyetir, aku enggak boleh memikirkan hal lain. Dengan berdzikir dan membaca ayat kursi ini alhamdulillah bisa lebih adem."
Esensinya bukan pada tempelan ayat kursi yang dijadikan jimat, bukan!
bukan itu saudara-saudara. Tetapi, sebagai media pengingat untuk terus
berdzikir dan berdoa kepadaNya.
Semoga lahir pembalap-pembalap muda yang tetap ingat kepada Tuhan Yang Menciptakan Kecepatan di bumi ini.
0 komentar: