Curhat Remaja Pertama Kali Melihat Film 'Senonoh'
Sore itu saya sempatkan mengobrol ringan dengan beberapa
anak SMA. Topik hangat yang dibicarakan adalah degradasi moral anak muda masa
kini. Saya ngerti bahwa anak muda sekarang paling nggak suka dibanding-bandingkan
dengan anak muda tempo dulu. Apalagi kalo orang tua udah bilang, “Dulu Papa
waktu masih muda ga pernah tuh aneh-aneh kayak kalian.”
Obrolan semakin menarik, saat saya survey pertanyaan terkait
pengaruh buruk film pornografi. Ketika ditanya satu per satu, ternyata mereka
pernah menyaksikannya. Fakta miris terungkap bahwa kebanyakan mereka pertama
kali melihatnya saat di bangku SMP. Wajarkah? Layakkah kita menyalahkan
masa-masa transisi menuju puber dengan produksi hormon yang meningkat drastis?
Untungnya, mereka melihat ‘film biru’ bukan karena sengaja.
Hampir sebagian besar ‘terpaksa’ melihat karena lingkungan yang menjebaknya.
Ya, teman-teman di kelas menjadi pengaruh utama untuk melihat ‘film haram’ itu.
Mau tahu media apa yang paling trend untuk melihat film tersebut? Ya, handphone
menjadi senjata favorit untuk menyimpan, memutar, bahkan menyebarluaskan
film-film ‘senonoh’ guna memuaskan gejolak kawula muda. Masya Allah!
Di akhir obrolan, kami menyimpulkan teman gahul menjadi faktor
utama, ke arah mana perilaku kita bermuara. Sepatutnya, jati diri yang
kokoh berperan sebagai katalisator.
Selain itu, mudahnya akses internet membuat kawula muda bebas ‘mencari’ yang
mereka inginkan. Maka, komunikasi orangtua-anak menjadi senjata jitu untuk membuat
mereka nyaman dan akhirnya selalu berterus terang ketika menghadapi
gejala-gejala aneh ke-remaja-an.
0 komentar: