Khutbah Idul Adha 1432 H/2011 (Ust.Abdul Aziz Abdul Rouf,Lc.)
Ustadz Abdul Aziz Abdur Rauf, Lc., Al-Hafizh
DKM Masjid Baitut Taqwa
Kantor Pusat Ditjen Bea & Cukai
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Allahu Akbar 3x, Maasyiral Muslimin Rahimakumullah
Marilah
kita bersyukur kepada Allah SWT. yang telah memberi kesempatan kepada
kita dapat menikmati indahnya Idul Adha 1432 H. tahun ini, berapa banyak
saudara-saudara kita yang pada tahun lalu masih bersama kita, namun
pada Idul Adha tahun ini mereka sudah menghadap Allah menikmati
amal-amal shalihnya di sisi Allah.
Kita
tunjukkkan rasa syukur kita kepada Allah dengan selalu meningkatkan
ketakwaan kita kepada Allah. Terlebih dalam Idul Qurban ini, yang sangat
diharapkan oleh Allah adalah peningkatan ketakwaan kepada-Nya.
Daging-daging dan darah yang dihasilkan dari kurban-kurban yang kita
sembelih tidak akan memberi manfaat yang besar di sisi Allah, jika tidak
menghasilkan taqwa. Allah berfirman :
Allah
tidak akan mendapatkan daging-dagingnya dan darahnya, namun yang ingin
didapatkan adalah ketaqwaan dari kalian ( Al Haj : 37 )
Dalam firman-Nya yang lain, ketaqwaan adalah syarat diterimanya amal-amal shalih manusia.
Allah hanya menerima dari orang-orang yang bertaqwa. ( Al Maidah : 27 )
Jika
pada tahun yang lalu kita belum berhasil menghasilkan ketaqwaan yang
diinginkan oleh Allah, maka saat inilah Allah berikan kesempatan untuk
meraihnya. Tidak ada kata terlambat untuk meraih ketaqwaan selama hayat
di kandung badan, karena Allah menjadikan proyek membangun ketaqwaan
adalah proyek sepanjang kehidupan.
Wahai
orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dengan ketaqwaan yang
sesungguh-sungguhnya, dan janganlah kalian mati kecuali dalam keadaan
Islam. (Ali Imron : 102)
Allahu Akbar 3x, Maasyiral Muslimin Rahimukummullah.
Marilah
kita jadikan Idul Adha tahun ini momentum menuju kehidupan yang lebih
baik dari tahun-tahun sebelumnya, sehingga kita akan lebih bahagia dan
tenang betapapun problem kehidupan lebih banyak dan berat dari
tahun-tahun sebelumnya, jangan sampai tantangan kehidupan ini
menyengsarakan kita di dunia apa lagi di akhirat. Oleh karena itu tidak
ada jalan yang lebih tepat dan benar dari pada terus memperbaiki dan
meningkatkan aqidah kita kepada Allah dengan semua tuntutannya. Aqidah
yang baik kepada Allah akan menjadikan manusia lebih dekat, takut,
tunduk, selalu berharap, cinta dan mengenal Allah sebagai satu-satunya
Ilaah yang harus disembah. Dan Idul Adha sepanjang zaman penuh dengan
pesan-pesan tauhid yang tidak boleh diabaikan begitu saja, namun harus
selalu direnungkan dan ditanamkan dalam jiwa kita.
Allahu Akbar 3x, Maasyiral Muslimin Rahimukumullah.
Perhatikanlah pesan-pesan aqidah dari momentum Idul Adha yang sangat padat dan berulang-ulang di setiap saat pelaksanaannya :
1. Banyaknya
kalimat takbir yang kita dengar dan kita ucapkan, bahkan harus lebih
banyak berkumandang melebihi saat kita merayakan Idul Fitri, begitu juga
di sunnahkan bertakbir setiap kali kita melihat hewan qurban yang akan
disembelih, dan terus dianjurkan untuk dikumandangkan pada hari-hari
tasyriq yakni tanggal 11, 12 dan 13 Zulhijjah.
Hakikat
bertakbir adalah meyakini hanyalah Allah yang Maha Besar dalam
kehidupan ini, ketika dalam hati kita ada perasaan selain Allah yang
lebih besar, di sinilah awal munculnya berbagai macam problem kehidupan.
Kita semua harus mencari uang karena dengan uang kita akan menikmati
berbagai macam rizqi dari Allah, namun apa yang terjadi jika uang terasa
lebih besar urgensinya, dan kedudukannya dari Allah yang Maha Pemberi
rizqi kepada hamba-hamba-Nya. Maka uanglah yang akan diagungkan oleh
manusia dan melupakan keagungan Allah. Saat itulah manusia tidak lagi
menjadi hamba Allah tapi akan menjadi hamba dinar (begitulah Rasulullah
mengistilahkan), demi dinar atau uang berapa banyak manusia meninggalkan
perintah Allah dan melanggar larangan-Nya. Permasalahan korupsi di
negeri ini yang entah sampai kapan akan berakhir, adalah disebabkan
hilangnya nilai-nilai Allahu Akbar di hati manusia, yang akbar adalah
harta, wanita dan tahta. Tanpa menjadikan Allah yang akbar manusia tidak
akan menjadi lurus dan baik hanya mengandalkan sekian banyak peraturan
dan perundangan, karena adanya peraturan dan perundangan hanyalah sarana
menertibkan kehidupan,dan tidak akan berjalan dengan baik tanpa
pembenahan akidah dan tauhid manusia kepada Allah SWT. sebagai penguasa
dan pengatur diri manusia.
2. Banyaknya
kalimat talbiyah yang berkumandang di atas bumi pada bulan Zulhijjah
ini. Kita semua cepat atau lambat Insya Allah akan mengumandangkan
talbiyah, yaitu saat Allah memanggil kita untuk melaksanakan haji di
Makkah sana. Rasulullah saw menegaskan bahwa pelaksanaan haji yang
afdhol adalah yang paling banyak mengumandangkan talbiyah sampai serak
suara karena terlalu banyaknya. Apakah hakikat talbiyah bagi manusia
yang telah beriman kepada Allah ? Talbiyah adalah ungkapan rasa
ketundukan dan kerendahan manusia di hadapan Allah Rabbul Alamin bahwa
dirinya sangat siap untuk melaksanakan semua yang disyariatkan oleh
Allah, berulang-ulang manusia menyatakan labbaik..labbaik.. labbaik...(
dalam istilah kita :siap…siap..siap ) ya Allah, bahkan kita nyatakan
kepada selain-Mu Ya Allah kami tidak akan tunduk dan patuh kecuali jika
mengajak kepada yang diridoi Allah. Lihatlah bagaimana Aisyah istri
baginda Rasulullah bercerita. Adalah Rasulullah SAW. orang yang sangat
mencintai keluarganya, selalu memperhatikan dan membantu menyelesaikan
kebutuhannya, namun jika sudah berkumandang azan, maka Rasulullah
segera ke masjid meninggalkan kami, seakan beliau tidak kenal kami lagi.
Itulah contoh kehidupan sehari-hari dari Rasulullah SAW dalam
pelaksanaan talbiyah yang telah menjadi kalimat yang disyariatkan. Apa
jadinya jika kehidupan ini terjauhkan dari nilai-nilai talbiyah? Maka
manusia akan lebih siap dan sigap melaksanakan perintah makhluk, begitu
siapnya melaksanakan perintah hawa nafsunya, pasangannya dan atasannya,
sebaliknya begitu malasnya dan meremehkan saat berhadapan dengan
instruksi Allah yang telah memberinya kehidupan dengan seluruh
fasilitasnya, baik yang tidak diminta maupun yang diminta dan alangkah
banyaknya. Sementara kepada makhluk yang hanya memberikan ratusan ribu
atau beberapa juta rupiah, begitu sigapnya dia melaksanakan perintahnya.
Manusia yang hidup seperti ini bagaimana mungkin Allah akan selalu
berpihak kepada dirinya, bersyukur jika Allah tidak segera menyiksanya.
Kita harus sadar, bahwa sebagai manusia kita adalah makhluk yang lemah
yang sangat butuh kepada Allah dalam menyelesaikan berbagai macam
permasalahan kehidupan, kelemahan manusia sudah pasti tidak akan mampu
menyelesaikan berbagai macam permasalahan yang sangat beragam, mulai
permasalahan pribadi, keluarga, masyarakat dan negara. Untuk itu marilah
kita perbaiki hubungan kita dengan Allah, karena kaidah hubungan
manusia dengan Allah, ditentukan oleh manusia sendiri. Jika kita
mendekat kepada Allah, maka Allah dekat dengan kita, jika kita ingat
Allah, maka Allah akan selalu mengingat kita, begitu juga, jika kita
selalu segera dan cepat memenuhi ajakan Allah, maka Allah pun akan
selalu segera menolong kita.
3. Qurban
yang kita sembelih adalah lambang aqidah dan tauhid kita kepada Allah.
Bagaimana kita memahaminya ? Arti qurban adalah pendekatan diri kepada
Allah. Sarananya adalah hewan ternak yang kita beli dengan harta
pemberian Allah. Maka saat hewan qurban disembelih dengan penyimpangan
niat, misalnya disembelih untuk dipersembahkan ke dewa ini dewa itu atau
Nyi Roro Kidul, maka batallah atau tidak sah lagi sebagai hewan qurban,
bahkan hewan sembelihan tersebut menjadi bangkai tidak halal dimakan,
(Al Maidah : 3) walaupun cara penyembelihannya sudah benar dan baca
basmalah, karena hakikat basmalah untuk meluruskan niat, semata-mata
atas nama Allah qurban ini disembelih.
Allahu Akbar 3x, Maasyiral Muslimin Rahimukummullah.
Nilai
tauhid atau -hanya untuk Allah hidup ini- dalam syariat qurban ini,
akan menjadikan kecil manfaatnya jika kita tidak terjemahkan dalam
kehidupan sehari-hari. Rahasia Rasulullah menyuruh kita setiap hari
membaca kalimat tahlil adalah dalam rangka agar Allah selalu menjadi
satu-satunya tujuan dan ibadah dalam kehidupan ini, sehingga kita
selamat dari bencana besar syirik kepada Allah yang menjadi target utama
setan untuk menyesatkan manusia. Tauhid inilah yang akan menjadi tiket
masuk surga dan selamat dari api neraka, dalam sabdanya Rasulullah
menegaskan bahwa tidak akan masuk neraka, orang yang di dalam hatinya
masih ada keimanan walaupun sedikit (mistqola dzarroh).
Jadi
dengan qurban, tauhid manusia kepada Allah akan meningkat, maka sudah
seharusnya peningkatan ini mampu meningkatkan ketaatan manusia kepada
Allah, dengan selalu bersemangat melaksanakan sunnah-sunnah Rasulullah
yang penuh nilai-nilai kebaikan kepada Allah dan sesama. Alangkah
beruntungnya mereka yang melaksanakan ibadah qurban dengan memperhatikan
nilai-nilai qurban yang sesungguhnya dan alangkah ruginya mereka yang
melaksanakan ibadah qurban, namun melupakan dan meninggalkan tujuan dan
nilai-nilai tarbiyah dari qurbannya. Semoga Allah selalu mencurahkan
hidayahNya kepada kita semua, sehingga setiap kali Allah memberikan
kesempatan kepada kita merayakan Idul Adha yang penuh berkah ini, maka
kita dijadikan manusia-manusia baru, yang meningkat imannya, amal
salihnya, kebaikannya kepada sesama dan kedudukannya di sisi Allah.
Hanya dengan semangat seperti inilah, Idul Adha ini akan menjadikan kita
dan anggota keluarga kita sebagai ahlul jannah dan menyelamatkan kita
dari menjadi ahlun naar. Waliyzdzu Billah.
Wassalamu alikum Warahmatullahi wabarakatuh.
0 komentar: