DISKRIMINASI HARGA PASAR MONOPOLI
A. PENGERTIAN
Diskriminasi harga adalah menaikkan laba dengan cara menjual barang yang sama dengan harga berbeda untuk konsumen yang berbeda atas dasar alasan yang tidak berkaitan dengan biaya. ( William A. McEACHERN : 2001 : 149 ).
B. TERJADINYA DISKRIMINASI HARGA
Diskriminasi
harga terjadi saat produsen memberlakukan harga yang sama karena alasan
yang tidak ada kaitannya dengan perbedaan biaya, tetapi tidak semua
perbedaan harga mencerminkan diskriminasi harga. ( Richard G. Lipsey : 1997 : 45 ).
Syarat-syarat terjadinya diskriminasi harga :
a. Jika monopolis mampu memisah-misahkan pasar.
Apabila
monopolis dapat memisah-misahkan pasar, maka para konsumen akan membeli
di pasar yang memiliki harga rendah, yang lama kelamaan akan menaikkan
harga dan menjualnya di pasar yang memiliki harga tinggi, ysng
selanjutnya akan menurunkan harga . Sehingga harga dalam kedua pasar
tersebut menjadi sama.
b. Elastisitas
permintaan pada setiap tingkat harga harus berbeda di antara kedua
pasar supaya diskriminasi harga tersebut menguntungkan.
( Ida Nuraini,SE.,M.si. : 2001 : 97 )
Perusahan monopoli yang ingin mendapatkan laba maksimun harus menjual barang pada tiap pasar sesuai dengan MC = MR untuk masing-masing pasar. Praktek ini dapat menimbulkan berbedanya harga jual di kedua pasar.
bila
kedua pasar dapat dipisah-pisahkan ,suatu perusahaan monopoli dapat
memaksimumkan labanya dengan menjual produk yang sama dengan harga yang
berbeda di kedua pasar tersebut. Jumlah Output yang akan di jual
masing-masing pasar ditentukan MC = MR di masing-masing
pasar.Pada gambar terlihat bahwa pasar yang memiliki permintaan lebih
inelastic dikenai harga yang lebih tinggi.Terlihat juga kurva-kurva MR
nya di gambarkan berlawanan arah, tetapi tetap dengan sumbu vertical
yang sama. Anggap bahwa biaya marjinal konstan untuk semua level output.
Perusahaan monopoli yang menginginkan laba maksimum akan menjual output
sebesar Q1 pada pasar pertama. ( saat MC = MR1 ), dan menjual sebesar Q2 pada pasar kedua ( saat MC = MR2 ), dengan harga jual masing-masing P1 di pasar 1 dan P2 di pasar 2.
Terlihat
pada gambar di atas bahwa konsumen yang mempunyai permintaan yang lebih
inelastis ( pasar 1 ) dikenakan harga yang lebih tinggi dari pada pasar
yang permintaannya lebih elastis ( pasar 2 ).Dengan kata lain,
perusahaan monopoli yang melakukan praktek diskriminasi harga akan
menetapkan harga yang lebih tinggi pada pasar yang kurang responsive
dari pada pasar yang lebih responsive, yang dincerminkan oleh
elastisitas permintaan di kedua pasar.
( Walter Nicholson : 1999 : 349 ).
ä Mengapa
monopoli melaksanakan sistem diskriminasi harga untuk mendapatkan
keuntungan yang lebih besar dari pada tidak melaksanakan sistem
diskriminasi harga ?
Karena dengan melaksanakan sistem diskriminasi harga, perusahaan monopoli :
1. Memperoleh sebagian dari surplus konsumen yang sesungguhnya akan di peroleh oleh pembeli pada keadaan-keadaan tersebut. ( KADARIAH : 1994 : 170 ).
2. Pembeli yang berbeda mau membayar jumlah –jumlah yang berbeda untuk komoditi yang sama. ( KADARIAH : 1994 : 170 ).
3. Seorang pembeli mau membayar jumlah yang berbeda untuk barang yang berbeda dari komoditi yang sama. . ( KADARIAH : 1994 : 170 ).
4. Output dalam diskriminassi harga akan lebih tinggi dari pada tidak melakukan diskriminasi harga. ( Richard G. Lipsey : 1997 : 51 ).
5. Dalam
sebarang tingkat keluaran tertentu, system diskriminasi harga yang
paling menguntungkan akan memberikan pendapatan total lebih tinggi bagi
perusahaan dari pada tidak melakukan diskriminasi harga yang hanya
memaksimalkan laba. ( Richard G. Lipsey : 1997 : 51 ).
6. Dapat memperluas pembeli.
7. Dapat menekan biaya ( cost ) per unit untuk menghasilkan Output.
C. JENIS-JENIS DISKRIMINASI HARGA
Diskriminasi harga dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1. Diskriminasi Harga Derajat Ketiga ( Third degree price discrimination )
Jika monopolist menetapkan adanya 2 harga yang berbeda pada 2 segmen pasar yang berbeda.
Q/t
2. Diskriminasi Harga Derajat Kedua ( Second degree price discrimination )
Jika monopolist menetapkan lebih dari 2 macam harga untuk lebih dari 2 segmen pasarnya.
3. Diskriminasi Harga Derajat Pertama ( First degree price discrimination )
Jika monopolist berhasil menetapkan harga yang berbeda untuk setiap pembelinya.
Kualifikasi
diskriminasi harga ini ditemukan olaeh ekonom inggris yang terkenal A.C
Pigou. Implikasi kebijakan diskriminasi pertama adalah bahwa semua
surplus konsumen jatuh ke tangan monopolist, dan kurva permintaannya
sekaligus menjadi kurva pendapatan merjinal ( P = D = MR ). Bedanya
dengan P = D = MR pada pasar persaingan sempurna yaitu bahwa harga pada
pasar monopoli tidak tetap, selalu berubah-ubah berdasarkan kemampuan
konsumen.
Bagian
yang diarsir adalah bagian surplus yang dikuasai oleh prousen sebagai
akibat dari diskriminasi harga.Pada Diskriminasi harga derajat
pertama,nampak bahwa surplus konsumen diambil sepenuhnya oleh
monopolist. Jadi konsumen tidak mendapatkan surplus sama sekali. Ada sebagian pembeli yang mampu membeli dengan harga di atas P0.
Kepada pembeli yang mapu ini diadakan perundingan sendiri-sendiri
secara terpisah. Karena produsen merupakan satu-satunya penjual, maka
hal ini dapat dilaksanakan sebab konsumen tak dapat menemukan barangnya
selain dari monopolist itu. Harga tertinggi tentunya diterapkan pada
konsumen yang pakling mampu. Kepada konsumen yang lebih rendah
kemampuannya harga akan diterapkan lebih rendah yang sesuai
kemampuannya. ( Ida Nuraini,SE.,M.Si : 2001 : 97 ).
D. KEUNTUNGAN MAKSIMUM DISKRIMINASI HARGA
Untuk mencapai keuntungan maksimum pada pasar monopoli dengan diskriminasi harga adalah :
Pada gambar di atas terlihat bahwa hanya ada satu kurva MC atau satu kurva AC tetapi ada tiga kurva MR yaitu MR1 untuk pasar 1 dan MR2 untuk pasar 2 serta SMR yang merupakan penjumlahan MR1 dan MR2.
Syarat tercapainya keuntungan maksimum pasar monopoli dengan diskriminasi harga adalah SMR = MC, di mana output total yangb dijual oleh monopolis di pasar X yang akan di distribusikan ke masing-masing pasar sebesar X1 pada harga P1 dab X2 pada harga P2.Penentuan pembagian output yang dijual di masing-masing pasar tergantung besarnya SMR di mana akan mempengaruhi harga jual di masing-masing pasar.MR1 = P1 ( 1-1/e1 )dan MR2 = P2 ( 1-1/e2 ), di mana MR1 = MR2 maka P1 = P2 dan e1 = e2. Keuntungan di pasar 1 sebesar cp1 dikalikan X1 dan keuntungan di pasar 2 adalah cp2 di kalikan X2
sedangkan keuntungan totalnya adalah penjumlahandari kedua keuntungan
tersebut. Untuk diskriminasi harga lebih dari dua persyaratan pencapaian
keuntungan maksimum yaitu sama SMR = MC. Secara matematis pencapaian keuntungan maksimum pada diskriminasi harga adalah sebagai berikut :
Di mana R adalah penerimaan total si monopolis di kedua pasar
(1) R = RI + RII
RI = RI ( XI )
RII = RII( XII )
X = X1 + XII
Di mana (2) C = C (X ) adalah ongkos total yang dikeluarkan monopolis
Persamaan keuntungan :
p = R-C atau
p = R1 (XI) + RII (XII) – C (XI + XII )
Syarat keuntungan maksimum jika :
d p = R1I (X1)- C1(X) = 0
d X1
d p = R1II (X2)- C1(X) = 0
d X2
atau R1I (X1) = R1II (X2) = C1(X)
atau MR1 = MR2 = MC
Ini
berarti bahwa pendapatan tambahan /marginal dipasar 1 sama dengan
pendapatan marginal di pasar 2 sama dengan ongkos marginal untuk seluruh
produksi.(Drs.Iswardono SP.,MA : 1989 : 191 )
0 komentar: